Senin, 27 Juni 2011

Surat Menasihat Sahabat



Sesungguhnya Allah mnecintai hamba-Nya yang selalu merasa cukup dan berusaha menyembunyikan amalnya.(HR Muslim. 2965)

Berupaya keraslah unutk mencapai apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah Ta’ala serta janganlah kamu lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu, janganlah kamu berkata : andaikan aku berbuat demikian tentu akan terjadi deimikian dan demikian. Akan tetapikatakanlah : Allah telah mentakdirkan (ini). Allah melakukan apa yang dikehendakiNya. Karena kata ‘andaikan’ membuka pintu perbuatan syaitan.(HR. Muslim)

If we are able to live without makng any mistakes, it would bw great. But it doesn’t exist. Things like failing, tripping, losing the way, making mistakes do exist. Little by little, walking one step at a time, is all we can do. On our own feet, even if there are many scars. In order to reach something, someday... let’s start walking today!

Imam Al-Ghozali menyebutkan ada 3 bentuk perlawanan manusia terhadap nafsu:
1.       Nafsu muthmainnah(nafsu yang tenang), yakni ketika iman menang melawan nafsu sehingga perbuatan manusia tsb lebih banyak yang baik daripada yang buruk
2.       Nafsu lawwamah(nafsu yang gelisah dan  menyesali dirinya sendiri), yakniketika iman kadangkala menang dan kadangkala kalah melawan hawa nafsu sehingga manusia tsb perbuatan baiknya relatif seimbang dengan perbuatan buruknya
3.       Nafsu la’ammarotubissu(nafsu yang mengajak kepada keburukan), yakni ketika iman kalah dibanding dengan hawa nafsu sehingga manusia tsb lebih banyak berbuat buruk daripadaberbuat baik
Abdullah bin Mas’ud: ‘Orang beriman memandang dosa-dosanya seolah batu besar di puncak bukit. Ia takut kalau-kalu menimpanya.’ (HR. Bukhari. 5949)

Jika engkau memiliki kekuatan iman, kebersihan hati dan keikhlasan, serta ketika engkau berpikir, Allah akan memberimu petunjuk dan bimbingan. Dan ketika engkau beramal, Allah akan mendukungmu dengan kemampuanmu dan keberhasilan. Hendaknya ibadahmu memberi pengaruh nyata pada perilakumu, dan dapat dirasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, baik kepada dirimu sendiri maupun kepada orang lain.(Hasan Al-Banna)

seorang mukmin sejati bukanlah yang mengerjakan ibadah lahir dan batin dan menjauhi larangan, tapi yang tidak membantah dengan hatinya serta tidak peduli dengan rasa was-was yang berkecamuk di dadanya. Semakain besar bencana menimpanya, semakin tebal imannya. Kadang ia berdoa, tapi tanda doanya akan dikabulkan tak sedikitpun terlihat, namun hatinya tetap teguh dan tidak berubah, karena ia sadardirnya adalah hamba, dan ia punya Tuhan yang bertindak sesuiai kehendakNya(Ibnu Al-Jauzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar