Bismillahirrahmaanirrahiim...
Saat kamu ditanya, mau jadi orang kaya atau orang miskin, kamu akan jawab apa?
Kalau ditanya, mau punya rumah semilyar atau rumah sederhana?
Kalau direktur atau pegawai biasa?
Nilai 1 atau 10?
Peringkat 100 atau 1?
Hitam atau putih?
terkadang semua jawaban itu menjadi hal yang relatif...-atau biasanya?
ada orang yang lebih memilih hidup sederhana, dengan segala syukur dan harap tak dihisab karena hartanya...
ada orang yang lebih memilih hidup lebih dari cukup dengan banyaknya derma atas nama rasa syukurnya...
sabar dan syukur -- keduanya dipersahabatkan, bukan dibandingkan...
tapi,,, saya baru sadar ada satu (dari sedikit) pertanyaan yang tak mungkin relatif jawabannya...
yaitu UNTUNG atau RUGI
jika seseorang ditanya, "Anda mau jadi orang yang BerUntung atau seorang yang MeRugi?"
pastilah ia akan menjawab "Tentunya BERUNTUNG"
karena beruntung dan merugi bukan kata yang berdiri sendiri, tapi merupakan akibat dari suatu sebab
entah sebabnya diketahui atau tidak...
sesuatu yang bertambah dan bertambah, itulah beruntung... bukan suatu kebetulan lhoo...
juga berkurang dan semakin lama rasanya semakin terpuruk, itulah sense kalau dengar kata merugi...
kalau kita mau jadi orang yang beruntung,,, lalu bagaimana? yang seperti apa? sedangkan orang yang merugi?
"Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung " (Q.S. Ali Imran : 200)
"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran
" (Q.S. Al-'Ashr : 1-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar