Senin, 17 Desember 2012

berbahagialah dengan masalah...^.^

Karena tugas kita sebagai manusia yang sedang tumbuh untuk menentukan kompetensi dan nilai yang kita perjuangkan bukanlah untuk menghindari masalah, akan tetapi untuk tampil memantaskan diri kita akan masalah-masalah yang pasti akan datang kepada seorang anak manusia. yang tingkatan masalahnya akan sesuai dengan kualitas diri.

Permasalahan sesungguhnya adalah ketika masalah yang menghadapi diri kita tdak pernah bertambah, yang menandakan bisa jadi kualitas pribadi kita juga tidak bertambah.

Maka berbahagialah bagi mereka yang telah dipilih olehNya untuk diberikan kesempatan, merasakan masalah sebagai bagian penting dari Proses Peningkatan Diri nya.:)

-Anjar Dimara-

kalau saya boleh menambahkan...
Apakah masalah yang kita pikirkan sekarang, yang membuat kita mumet, itu benar-benar masalah?
atau itu hadiah dari Allah untuk membuat kita semakin tangguh?
hadiah agar kita dapat semakin dekat dengan-Nya?
maka,,, "masalah" adalah persepsi masing-masing diri kita...
Apakah ia akan menjadi beban yang memberatkan,
atau menjadi tangga yang mengantarkanmu ke ridho-Nya... yang kita jalani dengan hati terpanggil, perasaan ringan dan tenang, dibalut syukur dan sabar....
Berbahagialah! (>.<)/

2013 : dicintai Allah

"Lakukan amal sesuai dengan kemampuanmu,
karena sesungguhnya Allah tidak pernah bosan sampai kamu sendiri merasa bosan.
Sesungguhnya amalan yang disukai Allah adalah yang dilakukan secara rutin walaupun sedikit."
(HR. Bukhari Muslim)

menuju 2013,,,
menyiapkan diri menjadi insan yang semakin disukai Allah...
"amalan apa yang kamu siapkan?"

(bukan) Andai Surga itu Manis

andai perjuangan ini mudah, pasti banyak yang menyertainya.
andai perjuangan ini singkat, pasti banyak yang istiqomah diatasnya.
andai menjanjikan manisnya dunia, pasti banyak yang tertarik padanya

tapi tak begitu adanya, kadang...
Turun-Naik!
Sakit-Sehat!
Pedih-Nikmat!
maka,,,
andai terjatuh, bangkitlah kembali.
andai terluka, sabarlah dan berharpa pahala berlipat
andai lelah dan lemah, ingatlah firdaus yang menanti dan saat perjumpaan dengan-Nya
tahukah mengapa perjuangan sepertinya pahit?
karena SURGA itu MANIS....

-sms nasihat dari teteh-

Senin, 10 Desember 2012

Sholatlah Sebelum Nyasar

sabtu, 1 desember 2012

Adzan ashar mulai terdengar, masih sayup-sayup di kejauhan sana...
aku melenggang dari walimah sepasang pembina di KPAD, Geger Kalong, berniat menuju tempat daurah yang tak jauh dari situ. aku telah berbekal sms rute angkot dari panitia, maka dengan mantap aku melangkah.

"Mau sholat dulu ki?" tanya seorang teteh yang berjalan  bersamaku menuju jalan raya.
"Tempatnya dekat ko teh. Disana aja", mengingat pakaianku yang sudah mulai lengket dan raga yang terkuras, rasanya ingin cepat-cepat sampai ke tempat daurah.

Jadilah saya langsung naik angkot yang seperti tercantum pada sms, angkot kuning. Sebelum naik, saya memastikan bahwa angkot tersebut akan mengantar ke tempat tujuan. "iya neng ke Ecopesantren, tapi dua kali naiknya". oh, yasudahlah. Di sms, angkot kuning ini angkot terakhir yang harus saya naiki. Mungkin teteh panitia lupa menambah angkot selanjutnya... dan saya pun dibawa pergi...

"teh, itu naik angkot yang biru bwt ke ecopesantren", ucap mamang angkotnya, menurunkan saya disebuah pertigaan, yang saya tidak tahu letak pastinya dimana.
5 menit, 15 menit,,,,, angkot biru itu ngetem. dan akhirnya jalan juga. Mamang angkot biru ini menjawab dengan yakin kalau angkot ini akan lewat ecopesantren. Tidak ada angkot lain selain itu, saya pasrah. 10 menit, 20 menit,,, jauh sekali ya ecopesantren itu... angkot sudah lewat perkampungan, sawah-sawah, lembah,,, ko belum nyampe-nyampe... perasaan saya mulai ga tenang. "Punten teh, tau ecopesantren dimana?", tanya saya ke salah satu penumpang. Dan jawabannya adalah gelengan kepala.

"A, ecopesantren ya jangan lupa", penegasan saya ke tukang angkot akhirnya.
"Iya, di bawah eta mah".
dan akhirnya setelah sekitar 1 jam lebih, saya penumpang terakhir yang turun. Di sebuah perempatan, yang terlihat kota. Perasaan saya makin ga enak, khawatir... Ecopesantrennya dimana???? Penunjuk dari mamang angkot malah menyuruh saya masuk ke sebuah gang, yang ternyata saya dapati perumahan kumuh. Keahlian bertanya saya pun ternyata tidak cukup menenangkan, karena jawaban seorang pedagang yang sedang lewat malah terlihat semakin menyesatkan, "Oh, itu teh,,, ini lurus, terus ke kanan, terus ke kiri", yang jika anda tahu, itu adalah gang-gang sempit yang berakhir di sebuah gang buntu--keliatannya, karena akhirnya saya menyerah di belokan kedua.

"Teh, mau kemana?", tanya seorang ibu, melihat saya kebingungan.
"Ecopesantren DT teh. Ini di Parongpong bukan ya?", pertanyaan yang bisa saya jawab sendiri sebenarnya, karena dalam langkah selanjutnya, saya melihat jalan layang di depan saya. Tentunya di Parongpong tidak ada jalan layang...
"Ini mah bukan Ecopesantren teh. Ini Jalan Pesantren, di Cibabat, Cimahi", lanjut ia sedikit tersenyum-mungkin untuk menghibur- lalu pergi.

CIMAHIIII??????

Refleks saya langsung menelepon kakak laki-laki saya yang rumahnya di cimahi, saya mau minta diantar saja. "Gue lagi di Cirebon ki. Di jalan pesantren mah banyak ojek kan? Coba tanya aja sama tukang ojek." Alright, gue tanya ke tukang ojek. Arahan selanjutnya dari tukang ojek : naik angkot ijo sampai perempatan cihanjuang, lalu naik angkot ungu ke parongpong. ok, capcus, langsung saya kerjakan.
Sampai di perempatan cihanjuang, saya dengan gesit mencari angkot ungu yang sudah mau jalan, ga ngetem2 lg.
"Pak, Parongpong?", "Iya neng, ayo ayo", "Jalan langsung? Lewat EcoPesantren?", "Iyaa,ayo naik", "Ecopesantren DT pak! yakin lewat sana pak?!", penegasan berulang-ulang saya katakan, jangan sampai saya nyasar lagi. sudah terlalu banyak waktu terbuang, dan badan saya sudah sangat letih saat itu.
"Ecopesantren...?", Bapaknya mikir dan akhirnya menjawab dengan ragu-ragu kalau sepertinya angkotnya tidak melewati lokasi itu.

Lemas. Kembali saya mencoba bertanya ke tukang ojek sekitar(berbeda lokasi dengan yang sebelumnya). Menyedihkan, jawaban tukang ojek ini beda lagi dengan sebelumnya. Perlu dua kali angkot lagi. hahahahaha. dua angkot lagi???? sepertinya "dua agkot" menjadi tidak pernah usai...
Bendungan perasaan akhirnya jebol, airmata mengalir,,, terisak-isak saya mencoba berdiskusi dan mencoba sms panitia kalau saya nyasar.
"Naek ojek aja atuh neng", tawar mereka. "Uang saya ga cukup....", air mata kian merembes. Saya minta diizinkan duduk. Melihat jam HP, sudah sekitar jam 5.... waktu berlalu cepat, sia-sia

"Jadi,,, eneng sekarang mau kemana?", tanya seorang bapak ojek dengan nada bijak.
"Saya mau sholat Pak... saya belum sholat...", masih terisak...
saya pun diantar ke masjid terdekat. ya, diantar,,, takut-takut saya nyasar lagi...

Di masjid, tangisan saya menjadi-jadi. Sudah bertahun-tahun saya ga menangis sehebat ini. Setelah menelepon teteh di Bandung dan menenangkan diri dengan sholat,,, saya memutuskan untuk pulang saja ke rumah. Mungkin memang seharusnya saya menemani ibu di rumah. Sudah terlalu larut untuk menantang diri lagi pergi ke Parongpong....

sweetest thing... hikmah hari ini : Sholatlah sebelum nyasar... (>,<)
(Allah punya cara-cara terbaiknya untuk meluruskan kita...)

-rizkiarashi-

Mad Far'i


Mad Far’i
(PSPQ 8 des 2012)
Mad far’i adalah temannya mad asli. Hukum mad setidaknya dibagi dua, yaitu mad asli dan mad far’i. Nah, mad far’i itu terjadi dengan 3 BILA....
Langsung aja ya nyanyiannya... pake lagu lihat kebunku... dengan ketukan nada yang sama pada ‘Lihaat kebunku,...” dengan “Bilaaa Mad Asli,...”... mainkan
“Bila Mad Asli, bertemu alif hamzah, dibaca empat, enaam harakat...
Bila Mad Asli, bertemu taydid sukun, dibacanya, enam harakat...
Bila Mad Asli, bertemu yang disukunkan, dibaca dua, empat enam harakat...”
1.       Bila pertama adalah mad wajib muttasil atau jaiz munfasil. Contohnya : Jaaaa-a.
2.       Bila kedua adalah mad harfi/kilmi-mutsaqqal/mukhaffaf. Contohnya : waladhdhaaaalliin.
3.       Bila ketiga adalah mad aridh lissukun. Contohnya : bismillaahirrahmaanirrahiiiim
Untuk gerakan tangannya,,,
-          4 harakat : hitung mulai dari jempol/telunjuk ke jari selanjutnya : 1,2,3 lalu ke-4 nya tutup(jempol dan telunjuk bersatu, kaya gaya “ok!”)
-          5 atau 6 harakat : mirip sama 4 harakat, tinggal tambah aja ngitungnya, baru nutup di harakat ke-5 atau ke-6..
Sipooo... jayyid jiddan! ^^

Kamis, 29 November 2012

kahayang...

pengen banget nulis, pengen nuliiiis....
di angkot, mikir sesuatu.. argh, pengen ditulis
di kamar, ngonsep sesuatu di otak... aaa... pengen ditulis
lagi kuliah, aha! i have an idea!!!
kyaaaa, pengen nulisss

then, the laziness come and the ideas dissapear...
should make this blog's dashboard be open all the time i'm net surfing
Ok! WRITE!!!!
don't let 'them' go

\(>,<)/

It's Flexible


Membuat struktur manajemen

Beberapa hari ini, kerjaannya ngonsep-ngonsep-mikir...

Dari mulai visi-misi untuk kompetisi, materi kaderisasi, sampai cita-cita untuk kamifa dan bagaimana memanagenya...

Entah sejak kapan, yang di pikiran saya itu semua pihak harus terdefinisi dengan jelas dan harus beralur, punya jobdesc jelas. Shi taklagi jadi orang asal, yang ‘hayulah, yang penting dikerjakan’, tapi menjadi orang yag penuh pertimbangan dan ketakutan. Mungkin itu yang namanya menjadi dewasa...

Waktu merancang mimpi untuk kamifa,,pagi ini, shi melist program apa aja sih yag mau kamifa berikan? Apa yg perlu dan penting kami lakukan. Dan program tahun lalu yg kurang mengena dan ga jalah shi ga cantumin. Tiba-tiba tersentak. It’s really different with me one year ago, when i force to discuss the function first then u can derive it to programs. Ya,,, it’s really different

Then I remember, someone have said to me that managing organization can be in  two ways, based on structure and based on project. You can choose... you can choose... dua-duanya punya kelebihan. Dan seharusnya shi ga pernah memaksa seorang leader yang notabene lebih tahu keadaan his people untuk menerapkan salah satunya. Harusnya dia yang memilih. That’s my wrong. But i hope, i’m not wrong... for now and later...


Rabu, 05 September 2012

Keimanan (kisah Mu'adz bin Jabal)


Di suatu pagi, Rasulullah menemui Mu’adz bin Jabal dan bertanya, “Bagaimana keadaanmu di pagi ini?” Ia menjawab, “Di pagi ini aku benar-benar beriman, ya Rasulullah.”
Rasulullah bertanya, “Apa buktinya?”
Mu’adz menjawab. “Di setiap pagi, aku merasa tidak akan hidup sampai sore hari. Dan setiap sore aku merasa tidak akan hidup sampai pagi hari. Setiap aku melangkahkan satu kaki, aku merasa tidak bisa melangkahkan kaki yang satunya. Aku seperti melihat umat demi umat dipanggil melihat catatan amalnya. Aku seperti melihat penduduk surga sedang menikmati yang tersedia di surga, dan penduduk neraka sedang merasakan siksa neraka.”
Rasulullah bersabda, “Kamu sudah mengetahuinya, maka pegang teguhlah, jangan dilepaskan.”

---bagaimana denganku?---

Sabtu, 26 Mei 2012

DarLing (saDAR LINGkungan)


Suasana kelas riuh karena senang. Kuliah farling atau farmasi lingkungan ditiadakan hari itu. Kuliah ini cenderung membosankan menurut sebagian mahasiswa. Belajar tentang materi, energi di lingkungan, siklus-siklus alam, sampah, peraturan perundangan, limbah industri, amdal, penghancuran obat, dll. Padahal, kepentingannya menurut saya nomer wahid, FIRST class. Tak hanya kemampuan sintesa obat yang perlu dimiliki seorang farmasis, tapi juga bertanggung jawab atas segala pekerjaan dan hasil dari pekerjaannya, termasuk LIMBAH sebagai hasil samping.

Petugas kebersihan : because people like you came up with this complex stuff, inventing stuff, which makes our living more convenient, right?
Profesor : one of the goals of science is to improve a human being's standard of life.
Petugas kebersihan : so, this(garbage) is the price for our standard of life?
Profesor : (terdiam)
Petugas kebersihan : no matter how convenient our lives become, it's hopeless when human beings are stupid. It's pointless complaining to a scientist though!
....(di TPS)...
Petugas kebersihan : aren't you surprised? This much garbage is being dumped all the time.
Profesor :  this is terrible...
Petugas kebersihan "only thingking about ways of making our lives easier, inventing wonderful tools and machines is not enough."... But scientist should be concerned about the consequences of inventing new things, maybe the world will be worse off... They have to think about that (garbage)too. That's what a truly smart person would do, right?
--galileo ep.9--

Tak seinstan itu...

Dasar-dasar Sintesis Obat
Belajar apa sih DSO? Bisa dibilang matkul ini adalah lanjutan dari kimia organik.. intinya sih kimia...
Di awal semester, bersama pak Emran, belajar berbagai reaksi, mirip2 kimia organik. SN1, SN2, E1, E2, beberapa pengecualian, dan sintesis paracetamol(keluar di ujian). Kuliah ini membuat kita sadar, bahwa semuanya tak instan. Jika selama ini saya seenaknya memasang-masangkan reaktan sesuai gambar strukturnya untuk menghasilkan suatu produk, di kuliah ini dipahamkan bahwa dalam kondisi nyatanya tak semudah dan seinstan itu. bagaimana cara membuat fenol? Apakah langsung benzena ditambah alkohol atau basa kuat? Apakah –OH begitu saja nempel di gugus aromatik?

Tidak kawan!

Banyak proses yang perlu dilalui dulu, pembuatan nitrobenzen, penambahan zat-zat lain, pengaturan suhu, dll. Kalau diresapi, rangkaian reaksi adalah analogi alur hidup manusia. Tak semudah itu untuk menjadi kaya, tak semudah itu menghafal Al-Quran, tak seinstan itu untuk menjadi pintar...

Ujian akhir DSO baru saja 4 hari yang lalu. Soal ujiannya adalah tentang reaksi dan tata nama. Dari satu senyawa, sejuta perlakuan dan seabreg nama dapat diberikan. Untuk mendapat satu senyawa, banyak pereaksi dan katalis yang dapat dipilih. Begitu pula hidup,,, untuk mencapai satu tujuan, banyak pathway yang dapat dipilih. Mengambil jalan yang paling baiklah tugas kita, sehingga hidup tak sia-sia...

Nenek Moyangku Seorang Pelaut

FARMASI FISIKA II,,,
Jika di semester 3 saya dikecewakan dengan rusaknya IP karena farfis, di semester 4 farfis makin begitu nyata sulitnya... Farfis EMPAT SKS! Di awal semester, ketakutan pun menyergapi...
        Di farfis 1, hal-hal abstrak yang dibahas. Materi, atom, ikatan, energi, sistem, dan hal-hal lain yang hanya orang berimajinasi kuat yg dapat mencernanya. Lain dengan farfis 2 yang lebih real. Bektuk dan sifat suatu benda, khususnya obat dipelajari, yaa walaupun dasarnya adalah pemahaman di farfis 1. Bukan berarti karena real, farfis 2 lebih mudah dari farfis 1. 
       Farfis dua ini belajar tentaaang :
  • Kelarutan
  • Disolusi dan difusi
  • Mikromiretik
  • Stabilita
  • Tegangan permukaan
  • Rheologi
  • Sistem dispersi (koloid, emulsi, suspensi)
       4 bab pertama di-UTS-kan, sisanya di-UAS-kan. Bahan pelajaran dapat dibaca di buku Martin jilid 2(kecuali kelarutan di jilid 1). Dosen yang mengajar ada Ibu Jessie, Pak Rachmat, dan Pak Sundani. Sepertinya kalau materi kuliah mah dibaca di buku aja kali ya... i wanna share about side-things...
“Gambar mencerminkan sejuta kata”, 
pak Sundani bilang. Beliau amat senang melukiskan sesuatu dengan gambar. Suspensi ia gambarkan dengan penyelam-penyelam yang ukuran badannya berbeda-beda dan tidak beraturan posisi selamya. Tegangan permukaan ia imajinasikan dengan kapal, dimana terdapat tegper antara air laut dan udara, juga teg antar permukaan antara kapal dengan air laut. Ia juga senang seklai bercerita... kisah sejarah koefisien hamparan, karat-karat di pelabuhan, surfaktan alami yang ternyata telah dipakai dari dahulu oleh nenek moyang kita untuk membersihkan cincin, kegalauan yang sama dengan energi bebas—escaping tendency, dan masih banyak lagi cerita... Bahkan, bukan pelajarannya yg anak-anak ingat, tapi kisah-kisah nasehat itu...
       “Ilmu itu diingat jika dimasukkan ke dalam hati, bukan ke dalam otak”. Tapi kalau dipikir2, maksud hati itu kan perasaan, dan pusat perasaan ada di otak...jadi??? hehehe
        Yang paling sering ditekankan adalah betapa pintarnya bangsa Indonesia, tapi menga-pa tak pernah berpikir lebih dalam dan menjadi pemenang? Dan cerminan dari bangsa ini adalah mahasiswanya bukan manusia-manusia intelek, yang bahkan arti AIR dan API pun tak tahu. 
“nenek moyangku seorang pelaut”, 
tapi tak memikirkan adanya koefisien hampar minyak-minyak diatas air. Padahal begitu banyak pekerjaan –pekerjaan yang telah nenek moyang lakukan, yang ilmiah tapi tak ilmiah... Tugas intelektual-lah untuk menguak misteri-misteri alam tsb, bukan sekedar membaca buku dan menghafalkannya. Tapi juga menambah isi dari buku-buku tsb. Bukannya buku dan catatan ilmu adalah hasil dari pemikiran terhadap alam? Buku merupakan karya dari pembacaan seorang berilmu terhadap alam di sekitarnya... dan ini yg paling saya ingat dari beliau, “Anda jalan-jalan saja keliling Jawa Barat selama sebulan. Ilmu yang anda dapat pasti lebih banyak dibanding anda duduk disini mengikuti kuliah.” Kalau celetuk anak-anak, ‘ya kalau yang jalan-jalannya orang kaya bapak, segala macem dipkirin’... but realize it! Sadarilah bahwa banyak HIKMAH yang perlu kita renungkan, dari alam, dari lingkungan kita...

Semester EMPAT farmasii


Bismillahirrahmaanirrahiim..

Semester empat di bangku kuliah telah berakhir dengan selesainya Ujian Akhir Semester tanggal 21 mei kemarin... sekarang sudah 4 hari setelahnya, tgl 25. Dalam 4 hari saja, banyak hal telah dilalui. DP2Q 2 (Daurah Pembinaan Pejuang Quran—Mata—), Aksara (Aktualisasi Kreatvitas dan Semangat Berkarya—HMF—), Roadshow GH. Begitu cepat waktu berlalu...

Pagi ini kuniatkan untuk merapikan dan membereskan sisa-sisa kenangan setengah tahun ke belakang. Mulai dari merapikan barang2 daurah, memasukkan baju ke lemari, sampai mengganti tata letak penghias2 kamar. Lemari baru masuk ke kamar 3x 4 yang mulai sumpek ini. Buku-bukuku tak lagi tertampung. Rasanya ingin sekali punya rumah sekaligus perpustakaan sendiri. Catatan-catatan ilmu pun kususun agar nantinya dapat dipakai, khusunya untuk sidang sarjana. Sekelibat ingatan muncul, saat dosen menerangkan, saat tugas-tugas dikerjakan, saat-saat praktikum yang sungguh menyenangkan tapi laporan yang menyesakkan...hmmm... betapa berartinya ilum-ilmu tersebut.. tapi mulai tak berarti jika hanya nilai dan IP bagus yang dikejar. Ilmu itupun menjadi usang dan tak membuatmu kaya jika bukan paham dan amal ibadah yang menjadi tujuan.

Selama setengah tahun, 6 matkul wajib, 2 matkul pilihan, dan 1 matkul sit-in aku jalani. Matkul2 tsb adalah:
1.       Farmasi Fisika II (4 SKS)
2.       Dasar-dasar Sintesis Obat (3 SKS)
3.       Anatomi Fisiologi Manusia II (3 SKS)
4.       Farmakognosi Umum (2 SKS)
5.       Statistika Farmasi (2 SKS)
6.       Farmasi lingkungan (2 SKS)
7.       Fisiologi Olahraga (2 SKS)
8.       Patofisiologi (2 SKS)
9.       Compunding-Dispensing.... (ikut menyimak sesenang hati)

Allahu Akbar! Banyak sekali ya seharusnya ilmu yang saya dapat dan dapat diamalkan...
Supaya ilmu2 itu tak hanya jadi kenangan yang tersimpan(ga bisa dikeluarin lagi alias lupa), maka saya niatkan untuk ditulis ulang di blog ini... walaupun hanya sekilas si...

Bismillah... sesunguhnya Allah meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.

Jumat, 27 April 2012

menghitung hari,,, KEMBALILAH arashi!

Bismillahirrahmaanirrahiim...

27 april 2012 sampai 6 mei 2012 tinggal 3+6 hari lagi. 9 HARI
lalu kembali lagi melihat waktu-waktu yang telah dilalui....
sudah berbuat apa ya saya?
20 tahun padahal dalam cahaya islam
tapi tak jua saya telah berguna
tak jua semakin membaik dan meningkat prestasi aqidah dan akhlaknya
seperti hilang diri

kemanakah engkau kiq?

kemana semangat 45 yg selalu membawamu untuk terus belajar?
kemana rasa ingin tahu yg besar, yg selalu menempatkan dirimu menjadi org terdepan untuk menggali ilmu lebih?
kemana tangisanmu saat harus rela berpisah dengan keluarga dan 'base'mu demi mencari kebenaran?
kemana visualisasi-visualisasi impian yang selalu kau pupuk sedari kecil dan menjadi nyata?
kemana rasa penasaran itu?
kemana keceriaan dan senyuman yg selalu kau tularkan itu?
apakah yang sekarang tersisa hanya angan dan kata2 yg tidak terucap?
yg akhirnya menjadi monolog antara dirimu dan bayanganmu?
apakah karena kau merasa terbelenggu sekarang?
hingga impianmu tak bisa melanglang bebas?
sepertinya bukan salah arahan yang kau dapat...
tapi hatimu yang begitu rapuh dan mudah pecah
karena tak kau isi sedalam dan sepenuh dahulu
inikah yg kau inginkan?

kembalilah ARASHI!!!!!
kembali!
KEMBALI!
badai mutiara,,, itu kan yg selalu kita pegang?
karena kau bukanlah angin yang menghembus lembut
tapi kita adalah badai!
jadi bukan seperti ini yg harusnya engkau terhanyut
bukan orang yg tidak amanah ini diriku..bukan!
tapi org yg dikenal 'tenang....dia pasti datang'
itu kan ukhti?
aku merindukanmu....kembalilah....
temani aku di umur yg semakin sedikit ini.....
dengan jiwamu aku hidup
dengan berpegang teguh pada panji Allah aku menjalani kehidupan

LU'LU'ARASHI!!!!!
Bismillaah...

Jumat, 30 Maret 2012

hidup itu...

hidup itu ,,,
perlu dinikmati bukan?
walau Rasulullah saw menyuruh kita untuk melihat dunia sebatas kita melintas sesaat,
ia tak pernah bilang engkau harus bersedih karenanya
ia tak pernah menyuruhmu menjadi terburu-buru dan menyesakkan nafasmu
ia mengajarkan kita untuk selalu bersyukur
apapun yan kita terima di waktu yang sangat sempit unu
baik dalam keadaan duka maupun bahagia
karena keduanya tetaplah ujian, berkah, dan kasih sayang-Nya
karena semuanya Allah berikan agar engkau tetap berada di dekat-Nya
Ia mencintaimu, karena itu ia ingin engkau hanya bersandar dan selalu kembali pada-Nya
di waktu berkunjungmu yang sempiti ni, Ia khawatir engkau lupa
maka Ia kembali mengingatkanmu, maka Ia kembali mengajarkanmu
untuk menikmati perjalanan ini dengan tujuan dan niatmu semula
Rasulullah tak pernah mengajarkanmu untuk selalu menjadi manusia yang nomer wahid
untuk menjadimanusia yang dibangga-banggakan, tidak pernah...
ia tak mengajarkan keambiusan
tapi ia mengajarkan kekhalifahan, kepemimpinan
ia mengajarkan kesabaran untuk menyertainya
dan kesucian, fitrahmu sebagai manusia, yaitu islam
dimana saat fitrah itu terpenuhi, sempurnalah dirimu sebagai makhluk
yang dijamin keselamatannya saat kembali pada pangkuan-Nya
ia menjadi pedoman, penjaga, dan teman setiamu dalam mengarungi dunia
dan mengantarkanmu ke tempat yang paling nyaman
tempat tujuan sebenarnya,,,
di sisi-Nya...

Kamis, 29 Maret 2012

Kebijaksanaan dan uang(1)

Bismillahirrahmaanirrahiim..

sebenarnya entri ini mau diberi judul pernikahan dan perkuliahan,,tapi karena takut ambigu...beginilah....

Saat-saat ini, keluarga sedang sibuk dengan perencanaan pernikahan kakak perempuan saya. Ini adalah pernikahan ketiga di keluarga. Setiap pernikahan, kakak yang menikah pastilah ribut tentang budget nikah yang sangat amat besar. Dana yang dikeluarkan untuk menikah satu hari bisa untuk beli rumah, investasi masa depan dan untuk keluarga barunya. Hfff,,, mengapa tidak akad saja dengan resepsi sederhana di rumah? Pasti kami, anak-anak berpikir seperti itu. tapi ayah selalu keukeuh untuk tetap mengadakan resepsi yang “layak” dan mengundang banyak sekali kerabat dan teman... dan anggaran konsumsi memang paling mahal. Jika 500 undangn disebar, setidaknya ada 1500 orang yang datang, dengan catatan orang yang diundang membawa setdaknya istri dan 1 anaknya....

Yang membuat sedih calon pengantin adalah perbedaan dunia saat menikah dan setelah hari H perkawinan. Jika menikah di gedung yang superb dengan dekorasi mewah dan menghabiskan uang banyak, pengantin baru ini belum tentu punya semewah itu kehidupannya. Pengantin baru biasanya akan tinggal memisah dan mulai mengontrak. Uang yg dipersiapkan untuk kehidupan berumah tangga bayak terserap di pernikahan... dan harus mulai lagi mentapaki tangga kehidupan baru... lalu???

Dan akhirnya selalu hati yang risau yang dialami para kakak saya... mengapa uang sebesar ini ga ayah berikan saja sebagai modal? Mengapa harus sesusah ini hanya untuk menikah? Anak pertama okelah,,tapi anak ketiga apakah harus dirayakan juga?

Saya pun cukup terdoktrinasi dengan hal ini. Bertekad kelak saat menikah, tidak usah yang merepotkanlah...sederhana saja.. tapi ternyata ada hal yang membuat saya terenyuh... dan kembali berpikir...
Minggu kemarin, salah satu teteh mentor saya menikah, cukup besar. Bagian ikhwan-akhwat dipisah, jadi ada dua pelaminan. Dekorasi tempat juga cukup cantik, dengan adanya tenda dan kesan menyatu dengan alam... refleks saya menyeletuk, “habis berapa ya untuk menikah seperti ini???hhh”. Subhanallahnya, teman saya menanggapi dengan kalimat yang membuat saya mereset ulang pikiran tentang mahalnya pernikahan...
       “Iya ki, memang mahal.. tapi semua ini kan dilakukan untuk sebaik mungkin menjamu tamu. Jadi ya yang terbaik yang dilakukan.”

Iya ya... bijaksana sekali pikirannya... walaupun sebesar itu nominalnya, kebhagiaan dan doa dari para kerabat dan tamu yang datang pasti lebih bermakna dan berharga... saat pernikahan adalah saat paling bahagia, lalu apa salahnya untuk berbagi kebahagiaan tersebut, menjamu dengan hal yang terbaik yang dapat kita usahakan... pasti ayah juga berpikir begitu..

Subhanallah ya kalau kita mau terus belajar mencari hikmah, dan melihat dari berbagai sudut pandang sebuah peristiwa...