Sabtu, 26 Mei 2012

DarLing (saDAR LINGkungan)


Suasana kelas riuh karena senang. Kuliah farling atau farmasi lingkungan ditiadakan hari itu. Kuliah ini cenderung membosankan menurut sebagian mahasiswa. Belajar tentang materi, energi di lingkungan, siklus-siklus alam, sampah, peraturan perundangan, limbah industri, amdal, penghancuran obat, dll. Padahal, kepentingannya menurut saya nomer wahid, FIRST class. Tak hanya kemampuan sintesa obat yang perlu dimiliki seorang farmasis, tapi juga bertanggung jawab atas segala pekerjaan dan hasil dari pekerjaannya, termasuk LIMBAH sebagai hasil samping.

Petugas kebersihan : because people like you came up with this complex stuff, inventing stuff, which makes our living more convenient, right?
Profesor : one of the goals of science is to improve a human being's standard of life.
Petugas kebersihan : so, this(garbage) is the price for our standard of life?
Profesor : (terdiam)
Petugas kebersihan : no matter how convenient our lives become, it's hopeless when human beings are stupid. It's pointless complaining to a scientist though!
....(di TPS)...
Petugas kebersihan : aren't you surprised? This much garbage is being dumped all the time.
Profesor :  this is terrible...
Petugas kebersihan "only thingking about ways of making our lives easier, inventing wonderful tools and machines is not enough."... But scientist should be concerned about the consequences of inventing new things, maybe the world will be worse off... They have to think about that (garbage)too. That's what a truly smart person would do, right?
--galileo ep.9--

Tak seinstan itu...

Dasar-dasar Sintesis Obat
Belajar apa sih DSO? Bisa dibilang matkul ini adalah lanjutan dari kimia organik.. intinya sih kimia...
Di awal semester, bersama pak Emran, belajar berbagai reaksi, mirip2 kimia organik. SN1, SN2, E1, E2, beberapa pengecualian, dan sintesis paracetamol(keluar di ujian). Kuliah ini membuat kita sadar, bahwa semuanya tak instan. Jika selama ini saya seenaknya memasang-masangkan reaktan sesuai gambar strukturnya untuk menghasilkan suatu produk, di kuliah ini dipahamkan bahwa dalam kondisi nyatanya tak semudah dan seinstan itu. bagaimana cara membuat fenol? Apakah langsung benzena ditambah alkohol atau basa kuat? Apakah –OH begitu saja nempel di gugus aromatik?

Tidak kawan!

Banyak proses yang perlu dilalui dulu, pembuatan nitrobenzen, penambahan zat-zat lain, pengaturan suhu, dll. Kalau diresapi, rangkaian reaksi adalah analogi alur hidup manusia. Tak semudah itu untuk menjadi kaya, tak semudah itu menghafal Al-Quran, tak seinstan itu untuk menjadi pintar...

Ujian akhir DSO baru saja 4 hari yang lalu. Soal ujiannya adalah tentang reaksi dan tata nama. Dari satu senyawa, sejuta perlakuan dan seabreg nama dapat diberikan. Untuk mendapat satu senyawa, banyak pereaksi dan katalis yang dapat dipilih. Begitu pula hidup,,, untuk mencapai satu tujuan, banyak pathway yang dapat dipilih. Mengambil jalan yang paling baiklah tugas kita, sehingga hidup tak sia-sia...

Nenek Moyangku Seorang Pelaut

FARMASI FISIKA II,,,
Jika di semester 3 saya dikecewakan dengan rusaknya IP karena farfis, di semester 4 farfis makin begitu nyata sulitnya... Farfis EMPAT SKS! Di awal semester, ketakutan pun menyergapi...
        Di farfis 1, hal-hal abstrak yang dibahas. Materi, atom, ikatan, energi, sistem, dan hal-hal lain yang hanya orang berimajinasi kuat yg dapat mencernanya. Lain dengan farfis 2 yang lebih real. Bektuk dan sifat suatu benda, khususnya obat dipelajari, yaa walaupun dasarnya adalah pemahaman di farfis 1. Bukan berarti karena real, farfis 2 lebih mudah dari farfis 1. 
       Farfis dua ini belajar tentaaang :
  • Kelarutan
  • Disolusi dan difusi
  • Mikromiretik
  • Stabilita
  • Tegangan permukaan
  • Rheologi
  • Sistem dispersi (koloid, emulsi, suspensi)
       4 bab pertama di-UTS-kan, sisanya di-UAS-kan. Bahan pelajaran dapat dibaca di buku Martin jilid 2(kecuali kelarutan di jilid 1). Dosen yang mengajar ada Ibu Jessie, Pak Rachmat, dan Pak Sundani. Sepertinya kalau materi kuliah mah dibaca di buku aja kali ya... i wanna share about side-things...
“Gambar mencerminkan sejuta kata”, 
pak Sundani bilang. Beliau amat senang melukiskan sesuatu dengan gambar. Suspensi ia gambarkan dengan penyelam-penyelam yang ukuran badannya berbeda-beda dan tidak beraturan posisi selamya. Tegangan permukaan ia imajinasikan dengan kapal, dimana terdapat tegper antara air laut dan udara, juga teg antar permukaan antara kapal dengan air laut. Ia juga senang seklai bercerita... kisah sejarah koefisien hamparan, karat-karat di pelabuhan, surfaktan alami yang ternyata telah dipakai dari dahulu oleh nenek moyang kita untuk membersihkan cincin, kegalauan yang sama dengan energi bebas—escaping tendency, dan masih banyak lagi cerita... Bahkan, bukan pelajarannya yg anak-anak ingat, tapi kisah-kisah nasehat itu...
       “Ilmu itu diingat jika dimasukkan ke dalam hati, bukan ke dalam otak”. Tapi kalau dipikir2, maksud hati itu kan perasaan, dan pusat perasaan ada di otak...jadi??? hehehe
        Yang paling sering ditekankan adalah betapa pintarnya bangsa Indonesia, tapi menga-pa tak pernah berpikir lebih dalam dan menjadi pemenang? Dan cerminan dari bangsa ini adalah mahasiswanya bukan manusia-manusia intelek, yang bahkan arti AIR dan API pun tak tahu. 
“nenek moyangku seorang pelaut”, 
tapi tak memikirkan adanya koefisien hampar minyak-minyak diatas air. Padahal begitu banyak pekerjaan –pekerjaan yang telah nenek moyang lakukan, yang ilmiah tapi tak ilmiah... Tugas intelektual-lah untuk menguak misteri-misteri alam tsb, bukan sekedar membaca buku dan menghafalkannya. Tapi juga menambah isi dari buku-buku tsb. Bukannya buku dan catatan ilmu adalah hasil dari pemikiran terhadap alam? Buku merupakan karya dari pembacaan seorang berilmu terhadap alam di sekitarnya... dan ini yg paling saya ingat dari beliau, “Anda jalan-jalan saja keliling Jawa Barat selama sebulan. Ilmu yang anda dapat pasti lebih banyak dibanding anda duduk disini mengikuti kuliah.” Kalau celetuk anak-anak, ‘ya kalau yang jalan-jalannya orang kaya bapak, segala macem dipkirin’... but realize it! Sadarilah bahwa banyak HIKMAH yang perlu kita renungkan, dari alam, dari lingkungan kita...

Semester EMPAT farmasii


Bismillahirrahmaanirrahiim..

Semester empat di bangku kuliah telah berakhir dengan selesainya Ujian Akhir Semester tanggal 21 mei kemarin... sekarang sudah 4 hari setelahnya, tgl 25. Dalam 4 hari saja, banyak hal telah dilalui. DP2Q 2 (Daurah Pembinaan Pejuang Quran—Mata—), Aksara (Aktualisasi Kreatvitas dan Semangat Berkarya—HMF—), Roadshow GH. Begitu cepat waktu berlalu...

Pagi ini kuniatkan untuk merapikan dan membereskan sisa-sisa kenangan setengah tahun ke belakang. Mulai dari merapikan barang2 daurah, memasukkan baju ke lemari, sampai mengganti tata letak penghias2 kamar. Lemari baru masuk ke kamar 3x 4 yang mulai sumpek ini. Buku-bukuku tak lagi tertampung. Rasanya ingin sekali punya rumah sekaligus perpustakaan sendiri. Catatan-catatan ilmu pun kususun agar nantinya dapat dipakai, khusunya untuk sidang sarjana. Sekelibat ingatan muncul, saat dosen menerangkan, saat tugas-tugas dikerjakan, saat-saat praktikum yang sungguh menyenangkan tapi laporan yang menyesakkan...hmmm... betapa berartinya ilum-ilmu tersebut.. tapi mulai tak berarti jika hanya nilai dan IP bagus yang dikejar. Ilmu itupun menjadi usang dan tak membuatmu kaya jika bukan paham dan amal ibadah yang menjadi tujuan.

Selama setengah tahun, 6 matkul wajib, 2 matkul pilihan, dan 1 matkul sit-in aku jalani. Matkul2 tsb adalah:
1.       Farmasi Fisika II (4 SKS)
2.       Dasar-dasar Sintesis Obat (3 SKS)
3.       Anatomi Fisiologi Manusia II (3 SKS)
4.       Farmakognosi Umum (2 SKS)
5.       Statistika Farmasi (2 SKS)
6.       Farmasi lingkungan (2 SKS)
7.       Fisiologi Olahraga (2 SKS)
8.       Patofisiologi (2 SKS)
9.       Compunding-Dispensing.... (ikut menyimak sesenang hati)

Allahu Akbar! Banyak sekali ya seharusnya ilmu yang saya dapat dan dapat diamalkan...
Supaya ilmu2 itu tak hanya jadi kenangan yang tersimpan(ga bisa dikeluarin lagi alias lupa), maka saya niatkan untuk ditulis ulang di blog ini... walaupun hanya sekilas si...

Bismillah... sesunguhnya Allah meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.