Selasa, 07 Mei 2013

Discuss, Ideas, and Be Pioneer! Special Edition “Kerta Akar Wangi Anti Mikroba”



Discuss, Ideas, and Be Pioneer!
Special Edition “Kerta Akar Wangi Anti Mikroba”

Bermula dari keinginan menyelamatkan bumi...

Gelapnya malam tak membuat suasana dalam kamar ini meredup. Diskusi kami alot, tentang bagaimana kehidupan kami begitu boros dan mungkin suatu saat bumi ini akan bosan melayani kami. Tapi kehidupan seperti ini tak dapat terelakkan sekarang, itu telah menjadi kebutuhan.

“Tisu! Masa tiap kita praktikum, berapa banyak tisu yang kita habiskan? Tumpah dikit, sreeeet, berlembar-lembar tisu terpakai. Emang tisu terbuat dari apa sih? Kita bisa ga ya bikin alternatif sumber pembuatan tisu?”, curhat panjang seorang teman.
“Atau cara pengolahan tisu menjadi tisu kembali? Renewable tissue?”, sahut yang lain.
“Wah, keren tuh!”

Kebutuhan ini tak mungkin hilang.  Salah satu solusinya adalah mencari hal lain yang dapat menggantikan kayu sebagai bahan utama tisu, sesuatu yang tak mengharuskan paru-paru bumi hilang.

“Aku pengen dari pisang... sampah pisang banyak kan tuh”, celetuk teman yang suka sekali pisang dan berharap mempunyai kesempatan untuk meneliti pisang.
“Kalian pernah dengar 'banana paper'? Mereka buat kertas dari pisang lho”, saya menimpali.
“Beneraaaan?!”
Dan diskusi pun berlanjut...

Ide-ide cemerlang dan harapan-harapan tinggi terucap begitu saja ketika saya dan teman-teman sedang bertukar pikiran. Ber-ide itu menyenangkan, dan lebih menyenangkan lagi jika ide tersebut dapat terlaksana, membuahkan hasil yang bermanfat bagi kehidupan orang banyak.

Diskusi itu tak lekas hanya sharing kata-kata. Semangat kami berapi-api untuk mewujudkan ide-ide itu. Berbekal keyakinan bahwa ada hal yang bisa kami lakukan untuk mendukung keharmonisan tekonologi, kebutuhan manusia, dan lestarinya alam, kami datangi dosen untuk membuka wawasan lebih luas lagi. Setelah beberapa lama memilah-milih ide strategis, mengerucutlah gagasan kami pada pemanfaatan limbah akar wangi sebagai alternatif bahan baku kertas. Kami tahu, prosesnya akan panjang, tetapi begitulah proses sebuah penemuan.

Inilah saya dan teman-teman sekarang. Diluar jadwal kuliah yang super padat, mata kami menyala dalam bara semangat mengerjakan proyek terbesar abad ini bagi kami.

Akar wangi biasa dimanfaatkan dalam bentuk minyak akar wangi atau Vetiver Root Oil. Ekstraksi minyak dari tanaman ini membuat limbah akar wangi menumpuk dan digunakan terbatas dalam kesenian kriya. Limbah inilah yang kemudian kami garap untuk dijadikan sumber alternatif bahan baku kertas mengingat komposisi serat pada akar wangi. Penyelesaian dua masalah: limbah dan sumber kertas.

Ternyata, akar wangi ini pun punya kandungan antiseptik. Bukan tak mungkin, limbahnya pun masih mengandung vetiveron, senyawa antiseptik pada akar wangi, kemudian menjadi nilai plus bagi kertas kami. 
This it is! Kertas Akar Wangi Anti Mikroba. Masih dalam tahap pengembangan :)

Mimpi kami jauh, melewati waktu. Jika kertas ini berhasil terwujud, dengan karakter antimikroba, kertas ini akan menjadi inovasi baru dalam banyak bidang yang selama ini membutuhkan kertas. Sebagai pembungkus aseptik, dengan digunakan kertas antimikroba, penambahan pengawet pada makanan dapat diminimalkan atau usia simpan pada bahan-bahan obat simpilisia dapat lebih panjang. Kertas ini dapat menjadi kertas dokumen yang tak lekang dimakan zaman. Begitu banyak harap yang kami tumpukan pada proyek “Kertas Akar Wangi”.

Semuanya bermula dari sebuah keinginan, dari percakapan, bermunculan ide, kemudian tekad bersama. Entah pada akhirnya mungkin hanya hasil kami yang diingat oleh dunia. Tapi kami berusaha untuk menjadi salah satu dari mereka yang hanya berharap dirinya telah menyumbangkan hal bermanfaat bagi anak-cucunya.... para “Pioneers”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar