hidup itu ,,,
perlu dinikmati bukan?
walau Rasulullah saw menyuruh kita untuk melihat dunia sebatas kita melintas sesaat,
ia tak pernah bilang engkau harus bersedih karenanya
ia tak pernah menyuruhmu menjadi terburu-buru dan menyesakkan nafasmu
ia mengajarkan kita untuk selalu bersyukur
apapun yan kita terima di waktu yang sangat sempit unu
baik dalam keadaan duka maupun bahagia
karena keduanya tetaplah ujian, berkah, dan kasih sayang-Nya
karena semuanya Allah berikan agar engkau tetap berada di dekat-Nya
Ia mencintaimu, karena itu ia ingin engkau hanya bersandar dan selalu kembali pada-Nya
di waktu berkunjungmu yang sempiti ni, Ia khawatir engkau lupa
maka Ia kembali mengingatkanmu, maka Ia kembali mengajarkanmu
untuk menikmati perjalanan ini dengan tujuan dan niatmu semula
Rasulullah tak pernah mengajarkanmu untuk selalu menjadi manusia yang nomer wahid
untuk menjadimanusia yang dibangga-banggakan, tidak pernah...
ia tak mengajarkan keambiusan
tapi ia mengajarkan kekhalifahan, kepemimpinan
ia mengajarkan kesabaran untuk menyertainya
dan kesucian, fitrahmu sebagai manusia, yaitu islam
dimana saat fitrah itu terpenuhi, sempurnalah dirimu sebagai makhluk
yang dijamin keselamatannya saat kembali pada pangkuan-Nya
ia menjadi pedoman, penjaga, dan teman setiamu dalam mengarungi dunia
dan mengantarkanmu ke tempat yang paling nyaman
tempat tujuan sebenarnya,,,
di sisi-Nya...
perlu dinikmati bukan?
walau Rasulullah saw menyuruh kita untuk melihat dunia sebatas kita melintas sesaat,
ia tak pernah bilang engkau harus bersedih karenanya
ia tak pernah menyuruhmu menjadi terburu-buru dan menyesakkan nafasmu
ia mengajarkan kita untuk selalu bersyukur
apapun yan kita terima di waktu yang sangat sempit unu
baik dalam keadaan duka maupun bahagia
karena keduanya tetaplah ujian, berkah, dan kasih sayang-Nya
karena semuanya Allah berikan agar engkau tetap berada di dekat-Nya
Ia mencintaimu, karena itu ia ingin engkau hanya bersandar dan selalu kembali pada-Nya
di waktu berkunjungmu yang sempiti ni, Ia khawatir engkau lupa
maka Ia kembali mengingatkanmu, maka Ia kembali mengajarkanmu
untuk menikmati perjalanan ini dengan tujuan dan niatmu semula
Rasulullah tak pernah mengajarkanmu untuk selalu menjadi manusia yang nomer wahid
untuk menjadimanusia yang dibangga-banggakan, tidak pernah...
ia tak mengajarkan keambiusan
tapi ia mengajarkan kekhalifahan, kepemimpinan
ia mengajarkan kesabaran untuk menyertainya
dan kesucian, fitrahmu sebagai manusia, yaitu islam
dimana saat fitrah itu terpenuhi, sempurnalah dirimu sebagai makhluk
yang dijamin keselamatannya saat kembali pada pangkuan-Nya
ia menjadi pedoman, penjaga, dan teman setiamu dalam mengarungi dunia
dan mengantarkanmu ke tempat yang paling nyaman
tempat tujuan sebenarnya,,,
di sisi-Nya...