Rabu, 07 September 2011

Pengelolaan limbah B3,,, betapa susahnya,,,


Suatu hari(entah kapan), saya sempat baca berita tentang sulitnya batik Indonesia menembus pasar luar negri karena masih mahal dan sulitnya pengelolaan limbah yg dihasilkan...saya jg sebenarnya agak bingung, apa hub.nya limbah dengan ekspor? Yang pasti yang saya tahu, limbah pabrik tsb adalah limbah B3, shingga ada pengelolaan khusus dan itu mahal! Makanya masih banyak pabrik yg tidak mengikuti aturan; membuang limbahnya ke sungai atau cara lain yg sebenarnya tidak diperbolehkan.

B3 adalah limbah yang sangat berbahaya... dulu saya hanya berpikir sampai situ. Saya berniat untuk mencoba membantu, mencari cara agar limbah B3 ini mudah diolah dan yang penting MURAH! Betapa bodohnya pikir saya sekarang... Ternyata, B3 amat-amat-amat menyusahkan. Dan ilmu saya yang masih—bahkan belum--sedangkal baskom ini amat tidak cukup untuk memikirkannya.

Kemarin malam saya ngobrol santai sama bbrapa orang teman dan senior. Salah satunya mahasiswi teknik lingkungan. Ya nyelip2lah saya tanya ttg B3. Betapa terkejut saya saat dia cerita. Limbah B3 itu paling akhir-akhirnya dikubur...itupun setelah proses panjang. Dikuburnya pun ga boleh sembarangan, harus di tempat tertentu dengan tanah tertentu, dan harus diberi label, zat apa yang dikubur disitu. Di Indonesia, cuma ada satu tempat buat ngubur limbah B3 ini. Di Bogor katanya. Wew! Mau dari kalimantan kek, papua kek, jakarta kek, dari mana-mana seluruh Indonesia ya dikubur disono, di Bogor. Lalu, kenapa ga ada penguburan(kaya org mati aja) di tempat lain juga?

Yaaa, karena butuh tempat dgn klasifikasi tertentu. Nehi sembarangan! Walo udah dikubur, limbah B3 itu masi amat sangat berbahaya. Mungkin sekarang-sekarang kita ga ngerasain,, tapi anak cucu kita? Siapa yang tahu? Banyak kejadian-kejadian menyeramkan yang pernah terjadi. Misalnya, suatu lahan bekas penguburan dijadiin tempat tinggal. Terus, tiba-tiba ada ledakan atau anak-anak yang besar di situ jadi pada cacat... yang gitu-gitulah, disebabkan oleh limbah B3. Kita ga tau si B3 ini kapan benar-benar aman. Kita ga tau kemana aja B3 ini udah menyebar... mungkin dia udah ke air tanah lalu kita minum, atau ke sungai terus kita pakai buat berendam,,, B3 amat menyeramkan dan menyusahkan kawan...hati-hati...

Cara lain selain dikubur? Mungkin katanya dengan mikroba... tapi teknologi sekarang pun belum bisa memadai. Bukan maksudnya ga mampu bikin mikrobanya, tapi ga mampu membuat hal tersebut bisa diraih oleh pabrik Indonesia kebanyakan, yaitu MAHAL! Ga sembarangan man buat mengembangbiakkan mikroba tu.... lalu, cara lain lagi?(saya harap anda yang bisa menemukannya(>.<))

Sebagai calon farmasis, ada perasaan bersalah ttg ini. Limbah kimia yg dihasilkan industri farmasi kan gila-gilaan. Itupun belum tentu diolah dengan baik limbahnya. Dan di Indonesia? Masih banyak banget yang ga care terhadap hal ini. pabrik-pabrik banyak yang sering mengelak kalau ada yang mau minta data ttg pengolahan limbahnya. Takut kali ya ketahuan menyalahi aturan... tapi lebih takut mana si sama bikin generasi penerus kita cacat? Atau bahkan orang2 yang hidup disekitar kita tercemar lingkungannya dan banyaknya masalah lain... tiba-tiba jadi inget susdev.hhh

Dan inilah saya,, yang dengan nekatnya pernah berniat untuk memecahkan permasalahan pengolahan limbah B3... untungnya saya segera disadarkan. Tapi bukan berarti keinginan itu hilang. Masalah ini butuh solusi sob... dan semoga di antara kita ada yang diberkahi kelebihan untuk membuat alternatif untuk masalah ini,,, atau jika hal ini bukan masalah, ia dapat memberikan suatu pendapat yang lebih baik untuk semuanya... amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar