Jumat, 22 Juli 2011

Apakah Anda Cukup BERHARGA?


Hijab ini tanda keberhargaanku
Tak meduli mereka berkata
Ia memberatkanku
Ia membuatku terkucil
Ia menjadikanku berbeda atau terasing

Tak habis pikir aku bertanya
Bisa-bisanya mereka tak percaya
Harga diri ini akan terus kubawa, bersama
Rentangi laut yang luas, susuri gunung yang tinggi
Ini tak sekedar harga diri,
Tapi juga harga mati!

Acapkali aku meragu
Harus menjawab apa saat semua mata memandang terheran
Apakah karena ini hanya kewajiban?
Terpaksakah aku untuknya? Terkekangkah aku karenanya?
Dan saat aku mulai mengerti... dengan bangga aku berkata
Karena,,, Aku Amat Berharga.

>>ternyata emang lebih bagus kalau dibuat jadi puisi, daripada cerita banyak2.
tapi yang baca kan kudu ngerti asbabun nuzulnya kan ya??? jadi saya bakal cerita sedikit.

renungan ini saya dapat waktu 4 hari 3 malem ada di lautan luas NTB dan NTT, dalam perjalanan menuju pulau komodo. teman2 se-tour saya rata-rata bule, dan yang wanitanya,,,ya anda taulah... saat snorkling pertama, saya dengan senangnya mengambil snorkl dan lgsg memakainya, tanpa melepas kerudung saya. dan sepertinya itu membuat awak kapal dan guide saya terheran.
"Mba, lepas aja dulu kudungnya. kan berat."
"gapapa ko pak"
"atau mau saya lepasin"
"EH?"(shock)"gapapa pak. beneran! saya udah biasa begini ko."
dalam hati,itu bener2 bwt saya shock. mereka bilang, baru kali ini melihat wanita berkerudung snorkling. sampai2 saya diabadikan, difoto oleh guide saya...aneh. dalam perjlanan 8 hari PP komodo-jakarta, saya 3 kali jadi objek foto hanya karena saya pakai kerudung...(padahal kakak saya yang juga berkerudung tidak diapa-apain)

dan kembali saya merenung. bwt apa sebenarnya saya harus menutup diri saya? banyak sekali orang yang saya temui jika saya sedang dalam perjalanan bertanya,"Kenapa anda memakai itu?","Kenapa anda tak mau berjabat tangan dengan saya(laki-laki)?", "kenapa anda...."...
ya, terlalu banyak pertanyaan dan pada akhirnya saya pun seringkali bingung untuk menjawabnya. kadang, dengan hijab ini saya merasa keberatan. saat pergi ke satu negara di selatan indonesia, saya selalu digeledah sewaktu di airport. pernah dikira teroris di mall, sampai harus bongkar tas. pernah disinisi oleh teman2 dr laos saat saya student exchange, karena saya tak mau bersalaman dengan mereka, sedang anak2 malaysia dan brunei mau bersalaman(nb:teman malaysia dan brunei saya pun lepas hijab saat bukan acara formal)... ya,,,kadang perih juga ketika semua orang bertanya,"kenapa kamu berbeda?"

seringkali pula saya hanya menjawab alakadarnya,,"inilah yang diajarkan dalam islam. memang sepatutnya seorang wanita menutup dirinya dengan hijab".. ya, hanya sebatas itu. lalu meraka pun kembali bertanya, mengapa muslimah lain tidak melakukan hal itu? dan dengan alakadarnya lagi saya menjawab,"Mungkin mereka belum mengerti", tapi dalam hati yang terdalam, saya pun bertanya,,, kenapa saya lakukan? wanita lain tanpa berhijab, atau dengan berhijab tapi masih setengah2, tidak merasakan suatu dampak buruk bg kehidupannya....

dan akhirnya saya pun mengerti. dalam perjalanan di laut itu saya mengerti. arti dari semua kewajiban ini bukan lain karena wanita dalam pandangan Allah begitu, amat sangat berharga.... tak bisa dilihat dan tak bisa disentuh karena amat berharga. tak sembarang orang bisa mendekatinya karena amat berharga. saya amat merasakan itu karena dlm perjalanan, teman2 wanita saya yg hanya memakai pakaian alakadarnya dengan senang hati disentuh2 oleh laki-laki yang bahkan bukan boyfriendnya, dan si boyfriend pun ok2 aja... ih, naudzubillah

sekarang, saya dengan mantap akan menjawab jika orang-orang bertanya kenapa saya memakai penutup kepala. Ya, karena saya amat berharga. anda?
hoho. ceritanya malah jad panjang. izin nambahin puisi sedikit lagi... ini lanjutan dari yg di atas

Sungguh, saat keyakinan itu ada
meraka berbalik menyambut
bukan caci yang mereka katakan
tapi kebenaran yang sedang mereka pikirkan

untuk mu ukhti... karena kita bergitu berharga....